Natural GLIO MENGAPA MENGGUNAKAN GLIO
1. Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman.
2. Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
3. Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
4. Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
5. Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
SASARAN
Cabai, Tomat, Kubis, Terong, Bawang merah, Bawang daun, Semangka, Melon, dll.
PATHOGEN / Sumber Infeksi Penyakit
Fungsi/sasaran utama :
-Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
-Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)
Fungsi/sasaran lainnya :
-Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
-Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)
Catatan :
- GLIO terutama bersifat prefentif (pencegahan)
- GLIO terutama mengendalikan penyakit yang berada di tanah
MEKANISME KERJA GLIO
GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Penggunaan langsung, pada tanaman holtikultura dan pangan diberi 1 - 2 gr tiap tanaman pada lubang yang akan ditanami.
2. Penggunaan bersama pupuk kandang (lebih dianjurkan), 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg , diamkan + 1 minggu dalam kondisi lembab, baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar.
3. Tanaman terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka
1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang atau kompos 2-3 kg lalu diamkan + 1 minggu baru digunakan, dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.
Catatan : waktu pemberian GLIO sore hari
PERINGATAN
1. Jangan dicampur dengan pestisida lain.
2. Simpan ditempat yang sejuk ( suhu 250 - 300 C ) dan terlindung dari sinar matahari kang sini
1. Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman.
2. Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
3. Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
4. Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
5. Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
SASARAN
Cabai, Tomat, Kubis, Terong, Bawang merah, Bawang daun, Semangka, Melon, dll.
PATHOGEN / Sumber Infeksi Penyakit
Fungsi/sasaran utama :
-Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
-Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)
Fungsi/sasaran lainnya :
-Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
-Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)
Catatan :
- GLIO terutama bersifat prefentif (pencegahan)
- GLIO terutama mengendalikan penyakit yang berada di tanah
MEKANISME KERJA GLIO
GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen.
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Penggunaan langsung, pada tanaman holtikultura dan pangan diberi 1 - 2 gr tiap tanaman pada lubang yang akan ditanami.
2. Penggunaan bersama pupuk kandang (lebih dianjurkan), 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang/kompos 25-50 kg , diamkan + 1 minggu dalam kondisi lembab, baru kemudian digunakan sebagai pupuk dasar.
3. Tanaman terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka
1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang atau kompos 2-3 kg lalu diamkan + 1 minggu baru digunakan, dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.
Catatan : waktu pemberian GLIO sore hari
PERINGATAN
1. Jangan dicampur dengan pestisida lain.
2. Simpan ditempat yang sejuk ( suhu 250 - 300 C ) dan terlindung dari sinar matahari kang sini
No comments:
Post a Comment