Sunday, 15 January 2017

Cara Budidaya Kelapa Sawit Dengan Pupuk Organik Nasa

Cara Budidaya Kelapa Sawit Menggunakan 
Pupuk Organik Nasa

Teknis Budidaya kelapa sawit (Elaeis
guineensis Jacq.), baik yang berorientasi
pasar lokal maupun global akan
berhadapan dengan tuntutan kualitas
produk dan kelestarian lingkungan
selain tentunya kuantitas produksi.

SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim Lama penyinaran matahari rata-
rata 5-7 jam/hari. Curah hujan tahunan
1.500-4.000 mm. Temperatur optimal
24-280C. Ketinggian tempat yang ideal
antara 1-500 m dpl. Kecepatan angin
5-6 km/jam untuk membantu proses
penyerbukan.

Media Tanam Tanah yang baik
mengandung banyak lempung,
beraerasi baik dan subur. Berdrainase
baik, permukaan air tanah cukup dalam,
solum cukup dalam (80 cm), pH tanah
4-6, dan tanah tidak berbatu. Tanah
Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah
gambut saprik, dataran pantai dan
muara sungai dapat dijadikan
perkebunan kelapa sawit.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Pembibitan Kalapa Sawit. Penyemaian
Kecambah dimasukkan polibag 12×23
atau 15×23 cm berisi 1,5-2,0 kg tanah
lapisan atas yang telah diayak.
Kecambah ditanam sedalam 2 cm.
Tanah di polibag harus selalu lembab.
Simpan polibag di bedengan dengan
diameter 120 cm. Setelah berumur 3-4
bulan dan berdaun 4-5 helai bibit
dipindahtanamkan.
Bibit Kelapa Sawit dari dederan
dipindahkan ke dalam polibag 40×50 cm
setebal 0,11 mm yang berisi 15-30 kg
tanah lapisan atas yang diayak.
Sebelum bibit ditanam, siram tanah
dengan POC NASA 5 ml atau 0,5 tutup
per liter air. Polibag diatur dalam posisi
segitiga sama sisi dengan jarak 90×90
cm.
Perawatan Bibit Kelapa Sawit dilakukan
dengan Penyiraman yang dilakukan dua
kali sehari. Penyiangan 2-3 kali sebulan
atau disesuaikan dengan pertumbuhan
gulma. Bibit tidak normal, berpenyakit
dan mempunyai kelainan genetis harus
dibuang. Seleksi dilakukan pada umur 4
dan 9 bulan.
Pemupukan bibit kelapa sawit pada
saat pembibitan sebagai berikut :
Pupuk Makro 15-15-6-4 pada Minggu
ke 2 & 3 (2 gram); minggu ke 4 & 5 (4gr);
minggu ke 6 & 8 (6gr); minggu ke 10 &
12 (8gr) 12-12-17-2 Mingu ke 14, 15, 16
& 20 (8 gr); Minggu ke 22, 24, 26 & 28
(12gr), minggu ke 30, 32, 34 & 36 (17gr),
minggu ke 38 & 40 (20gr). 12-12-17-2
Minggu ke 19 & 21 (4gr); minggu ke 23 &
25 (6gr); minggu ke 27, 29 & 31 (8gr)
POC NASA Mulai minggu ke 1 – 40
(1-2cc/lt air perbibit disiramkan 1-2
minggu sekali). Catatan : Akan Lebih
baik pembibitan diselingi/ditambah
SUPERNASA 1-3 kali dengan dosis 1
botol untuk + 400 bibit. 1 botol
SUPERNASA diencerkan dalam 4 liter
(4000 ml) air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml
larutan induk tadi untuk penyiraman

TEKNI PENANAMAN
Penanaman Kelapa Sawit dimulai
dengan Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam yang dilakukan beberapa
hari sebelum tanam dengan ukuran
50×40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian
tanah atas (20 cm) dipisahkan dari
tanah bawah. Jarak 9x9x9 m. Areal
berbukit, dibuat teras melingkari bukit
dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi
lereng.
Cara Penanaman Bibit Kelapa Sawit
dilakukan pada awal musim hujan,
setelah hujan turun dengan teratur.
Sehari sebelum tanam, siram bibit pada
polibag. Lepaskan plastik polybag hati-
hati dan masukkan bibit ke dalam
lubang. Taburkan Natural GLIO yang
sudah dikembangbiakkan dalam pupuk
kandang selama + 1 minggu di sekitar
perakaran tanaman. Segera ditimbun
dengan galian tanah atas. Siramkan
POC NASA secara merata dengan dosis
± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau
semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil
akan lebih bagus jika menggunakan
SUPERNASA.
Adapun cara penggunaan SUPERNASA
adalah sebagai berikut : 1 botol
SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter
2000 ml) air dijadikan larutan induk.
Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml
larutan induk tadi untuk penyiraman
setiap pohon.
E. PEMELIHARAAN TANAMAN
Selama Budidaya Kelapa Sawit,
dilakukan beberapa hal yaitu :
Penyulaman dan Penjarangan.
Tanaman mati disulam dengan bibit
berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar
+ 135-145 pohon agar tidak ada
persaingan sinar matahari.
Penyiangan Tanah di sekitar pohon
harus bersih dari gulma.
Pemupukan Kelapa Sawit dilakukan
mengikuti prosedur berikut ini :
Pupuk Makro Urea Bulan ke 6, 12, 18,
24, 30 dan 36 Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst
225 kg/ha 1000 kg/ha
Pupuk TSP Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan
36 Bulan ke 48 & 60 115 kg/ha 750 kg/
ha
MOP/KCl Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan
36 Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst 200 kg/ha
1200 kg/ha
Kieserite Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan
36 Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst 75 kg/ha
600 kg/ha
Borax Bulan ke 6, 12, 18, 24, 30 dan 36
Bulan ke 42, 48, 54, 60 dst 20 kg/ha 40
kg/ha
Pemberian pupuk pertama sebaiknya
pada wal musim hujan (September –
Oktober) dan kedua di akhir musim
hujan (Maret- April).

POC NASA diberikan mulai awal tanam :
0-36 bln 2-3 tutup/ diencerkan
secukupnya dan siramkan sekitar
pangkal batang, setiap 4 – 5 bulan
sekali . Untuk >36 bln dosisnya 3-4
tutup/ diencerkan secukupnya dan
siramkan sekitar pangkal batang,
setiap 3 – 4 bulan sekali.
Untuk kelapa sawit yang sudah
produksi tapi dari awal tidak memakai
POC NASA, maka Dosisnya Tahap 1 :
Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut
dengan interval 1-2 bln dengan Dosis
3-4 tutup/ pohon
Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan
sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon Catatan:
Akan Lebih baik pemberian diselingi/
ditambah SUPERNASA 1-2 kali/tahun
dengan dosis 1 botol untuk + 200
tanaman.
Tambahan:
Untuk tanaman yang sudah produksi
atau berbuah gunakan POWER
NUTRITION guna meningkatkan
pembuahan. Pupuk organik POWER
NUTRITION adalah pupuk yang
diformulasikan secara khusus untuk
merangsang pertumbuhan bunga dan
meningkatkan pembuahan agar lebih
optimal.
POWER NUTRITIONdibuat dari berbagai
bahan organik alami yang diproses
secara khusus dengan kandungan unsur
hara esensial yang sangat dibutuhkan
oleh tanaman untuk meningkatkan
produksi buah.
Cara pemakaian adalah : 3 sendok
makan POWER NUTRITION dilarutkan
ke dalam air di campurkan 1/2
tutupAERO 810 untuk membantu
peresapan nutrisi pada akar.
Selanjutnya siramkan di sekeliling
perakaran tanaman. Lakukan
pemupukan ini setiap 3 bulan sekali
untuk hasil optimal.
Pemangkasan Daun Terdapat tiga jenis
pemangkasan yaitu:
Pemangkasan pasir, yaitu Membuang
daun kering, buah pertama atau buah
busuk waktu tanaman berumur 16-20
bulan.
Pemangkasan produksi. Memotong
daun yang tumbuhnya saling
menumpuk (songgo dua) untuk
persiapan panen umur 20-28 bulan.
Pemangkasan pemeliharaan.
Membuang daun-daun songgo dua
secara rutin sehingga pada pokok
tanaman hanya terdapat sejumlah
28-54 helai.
Kastrasi Bunga Memotong bunga-
bunga jantan dan betina yang tumbuh
pada waktu tanaman berumur 12-20
bulan.
PENYERBUKAN BUATAN
Untuk mengoptimalkan jumlah tandan
yang berbuah, dibantu penyerbukan
buatan oleh manusia atau serangga.
a. Penyerbukan oleh manusia.
Dilakukan saat tanaman berumur 2-7
minggu pada bunga betina yang sedang
represif (bunga betina siap untuk
diserbuki oleh serbuk sari jantan). Ciri
bunga represif adalah kepala putik
terbuka, warna kepala putik kemerah-
merahan dan berlendir.
Cara penyerbukan:
Bak seludang bunga.
Campurkan serbuk sari dengan talk
murni ( 1:2 ). Serbuk sari diambil dari
pohon yang baik dan biasanya sudah
dipersiapkan di laboratorium,
semprotkan serbuk sari pada kepala
putik dengan menggunakan baby
duster/puffer.
b. Penyerbukan oleh Serangga
Penyerbuk Kelapa Sawit. Serangga
penyerbuk Elaeidobius camerunicus
tertarik pada bau bunga jantan.
Serangga dilepas saat bunga betina
sedang represif. Keunggulan cara ini
adalah tandan buah lebih besar, bentuk
buah lebih sempurna, produksi minyak
lebih besar 15% dan produksi inti
(minyak inti) meningkat sampai 30%.
F. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
KELAPA SAWIT.
1. Hama Tungau Penyebab: tungau
merah (Oligonychus). Bagian diserang
adalah daun. Gejala: daun menjadi
mengkilap dan berwarna bronz.
Pengendalian: Semprot Pestona atau
Natural BVR. b. Ulat Setora Penyebab:
Setora nitens. Bagian yang diserang
adalah daun. Gejala: daun dimakan
sehingga tersisa lidinya saja.
Pengendalian: Penyemprotan dengan
Pestona.
2. Penyakit Root Blast Penyebab:
Rhizoctonia lamellifera dan Phythium
Sp. Bagian diserang akar. Gejala: bibit di
persemaian mati mendadak, tanaman
dewasa layu dan mati, terjadi
pembusukan akar. Pengendalian:
pembuatan persemaian yang baik,
pemberian air irigasi di musim kemarau,
penggunaan bibit berumur lebih dari 11
bulan. Pencegahan dengan pengunaan
Natural GLIO.
3. Garis Kuning Penyebab : Fusarium
oxysporum. Bagian diserang daun.
Gejala: bulatan oval berwarna kuning
pucat mengelilingi warna coklat pada
daun, daun mengering. Pengendalian:
inokulasi penyakit pada bibit dan
tanaman muda. Pencegahan dengan
pengunaan Natural GLIO semenjak
awal. c. Dry Basal Rot Penyebab:
Ceratocyctis paradoxa. Bagian diserang
batang. Gejala: pelepah mudah patah,
daun membusuk dan kering; daun muda
mati dan kering. Pengendalian: adalah
dengan menanam bibit yang telah
diinokulasi penyakit. Catatan : Jika
pengendalian hama penyakit dengan
menggunakan pestisida alami belum
mengatasi dapat dipergunakan
pestisida kimia yang dianjurkan. Agar
penyemprotan pestisida kimia lebih
merata dan tidak mudah hilang oleh air
hujan tambahkan Perekat Perata AERO
810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
Penyemprotan herbisida (untuk gulma)
agar lebih efektif dan efisien dapat di
campur Perekat Perata AERO 810, dosis
+ 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
PANEN
Tanaman kelapa sawit dimulai Umur
Panen Mulai berbuah setelah 2,5 tahun
dan masak 5,5 bulan setelah
penyerbukan. Dapat dipanen jika
tanaman telah berumur 31 bulan,
sedikitnya 60% buah telah matang
panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan
buah matang panen. Ciri tandan matang
panen adalah sedikitnya ada 5 buah
yang lepas/jatuh dari tandan yang
beratnya kurang dari 10 kg atau
sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari
tandan yang beratnya 10 kg atau lebih.

No comments:

Post a Comment