Tuesday, 13 February 2018

Cara Mengatasi Bunga Durian Agar Tidak Mudah Rontok


Cara Mengatasi Bunga Durian Agar Tidak Mudah Rontok
Periode berbunga dan berbuah suatu tanaman adalah saat yang paling dinantikan oleh petani buah dan penanam karena harapan terbesar penanam adalah memanen buah dari tanaman yang sudah dirawat dengan baik dan dalam kurun waktu yang cukup panjang. Namun, harapan ini terkadang tidak menjadi kenyataan karena bunga rontok dan berguguran sebelum berkembang sempurna, berubah menjadi bakal buah. Kalaupun berubah, bakal buah yang terbentuk hanya berjumlah sangat sedikit.
Secara umum, kerontokan bakal buah pasca persarian bunga, disebabkan karena beberapa faktor :
Kerontokan karena faktor fisiologis kimiawi :

Kandungan nutrisi, khususnya hara fosfat (P) dan kalium (potassium = K) yang terbatas dalam tanah atau media tanam menjadi faktor penyebab utama kerontokan bunga dan bakal buah atau buah yang sedang mengalami proses pembesaran. Jika kandungan kalium dalam tanah sangat terbatas, maka kerontokan buah akan menjadi lebih banyak. Kerontokan buah ini akan semakin parah jika pasokan air dari dalam tanah ke tanaman juga terbatas. Jika kerontokan buah disebabkan oleh faktor malnutrisi kalium, maka pemberian pupuk kalium, baik dalam bentuk tunggal (Kalium Chloride, KCl) maupun dalam bentuk majemuk (Kalium nitrate, Powernutrition) dapat menjadi solusi untuk mengatasi kerontokan buah. Pemberian pupuk yang mengandung kalium harus dilakukan seawal mungkin, sebelum pembungaan berlangsung dan pasca persarian selesai sehingga pemanfaatan unsur hara oleh tanaman dapat terjadi secara optimal. Pada beberapa kasus, pemberian pupuk fosfat yang dikombinasikan dengan kalium (pupuk MKP, mono kalium phosphate, KH2PO4 misalnya) sangat membantu tanaman untuk berbunga dan berbuah dengan normal karena pasokan kalium diberikan dalam jumlah lebih sedikit, namun diberikan bersamaan dengan pemberian fosfat yang sangat dibituhkan tanaman saat memasuki periode vegetatif untuk berbunga dan berbuah. Pasokan air sebagai salah satu komponen utama dalam proses fotosintesis juga akan sangat membantu mencegah timbulnya masalah kerontokan bakal buah. Pasokan air yang cukup jangan diartikan bahwa tanaman harus mendapatkan air dalam jumlah berlebihan, namun harus dimaknai bahwa kondisi tanah di sekeliling media tanam haruslah selalu berada dalam keadaan lembab (bukan becek, apalagi tergenang), untuk memastikan bahwa pasokan air selalu tersedia saat dibutuhkan oleh tanaman untuk proses persarian, pembesaran dan pemasakan buah. Ketersediaan kalium dan fosfat yang baik akan lebih bermakna bagi tanaman jika ketersediaan air juga mencukupi, sehingga proses pembentukan dan pengisian buah akan berlangsung dengan baik pula.


Kerontokan karena faktor biologis :
Pasca persarian bunga, seharusnya diikuti oleh pembentukan bakal buah yang akan berkembang menjadi buah sempurna, namun sering terjadi bakal buah rontok karena terserang beberapa jenis hama maupun penyakit buah. Hama-hama ini umumnya menyerang, dimulai pada saat pembentukan kelopak bunga hingga pembentukan bakal buah pasca persarian bunga. Beberapa hama berwujud ulat yang memakan bakal buah yang baru terbentuk, hama penggerek berupa serangga yang menghisap cairan sel bakal buah yang baru terbentuk, serta beragam jenis kutu penghisap cairan sel yang mengeluarkan sejenis madu yang disukai oleh semut. Simbiosis antara kutu dengan semut ini menimbulkan gejala lapisan hitam (embun jelaga) di sekujur bakal buah dan daun di sekelilingnya. Selain merusak buah muda, tampilan tanaman secara keseluruhan juga menjadi jelek karena lapisan jelaga hitam terlihat mengotori tanaman. Selain itu, jelaga hitam juga menghalangi daun tanaman untuk berfotosintesis dengan normal, dan mengurangi jumlah fotosintat yang terbentuk untuk disimpan sebagai cadangan bahan kering (biomassa) di dalam tubuh tanaman.
Kerontokan karena faktor fisik:
Di musim penghujan dengan curah hujan yang tinggi, yang mengguyur terus-menerus dengan intensitas jangka waktu panjang, menjadi penyebab utama rontoknya bunga atau bakal buah pasca persarian. Dalam kondisi basah, benangsari (alat kelamin jantan pada bunga) lengket satu sama lain karena terikat oleh air, benangsari tidak bisa bertemu dan membuahi kepala putik (alat kelamin betina pada bunga). Sebaliknya di musim kemarau, suhu panas yang ekstrim disertai dengan pengaruh kelembaban yang rendah di siang hari, juga menjadi faktor fisik penyebab kegagalan persarian, karena pada suhu ekstrim, viabilitas atau daya hidup dan vigor benangsari menjadi sangat rendah (singkat) sehingga sulit bagi benangsari untuk tetap viabel dan membuahi kepala putik. Akibat kedua penyebab utama ini, bunga akhirnya layu dan gagal membentuk bakal buah karena proses persarian bunga tidak berlangsung secara normal.

Ada dua hal penyebab rontoknya bunga atau bakal  buah durian yang masih kecil.

1.Musim kering yang berjalan lebih lama dari tiga bulan.
2.Musih Hujan  dengan Intensitas tinggi dan disertai angin kencang yang merontokkan bunga dan bakal buah
3.Kekurangan unsur makanan berupa unsur N (nitrogen), P(fosfor), dan K(kalium) dari pupuk majemuk NPK.Penyebab pertama dan kedua tidak dapat dicegah. Mestinya sebelum bertanan durian kita harus melihat dahulu apakah di sekitar tempat yang akan ditanam pohon durian itu sudah ada durian orang lain yang tumbuh subur. Kalau tidak, berarti iklim di daerah itu tidak memenuhi syarat. Durian membutuhkan curah hujan yang merata sepanjang tahun, jadi, setiap bulan harus ada hujan.Penyebab ketiga, dapat diusahakan dengan pemupukan teratur dan cukup. Semasa pohon durian masih muda, perlu di beri pupuk kandang sebanyak tiga blek minyak tanah setahun, ditambah pupuk majemuk NPK 15-15-15 sebanyak 200 g per pohon per tahun.Pupuk dibenamkan dalam empat buah lubang yang di gali di sekeliling batang pohon sejauh daun yang terluar. Kalau sudah berbunga, jumlah pupuk di tingkatkan. Pupuk kandang ditambah satu blek minyak tanah tiap tahun, sedangkan yang majemuk ditambah dua kali lipat sehingga mencapai 600 g.
Tapi kalau kelak sudah mencapai 4 kg, tidak perlu ditambahkan lagi. jadi, tiap tahun hanya diberikan 4 kg per pohon. Namun perlu juga di ketahui bahwa pemupukan itu akan sia-sia, bila pada tahun musim kemarau yang berlangsung lebih dari tiga tahun

Selain faktor-faktor tersebut di atas, pada tanaman-tanaman tertentu, terdapat selisih waktu yang cukup nyata antara pemasakan benang sari (alat kelamin jantan) dan kepala putik (alat kelamin betina), artinya, benang sari masak lebih awal atau bahkan masak lebih lambat dari masaknya kepala putik. Perbedaan waktu pemasakan inilah yang menjadi penyebab kegagalan persarian pada tanaman karena benang sari tidak dapat membuahi kepala putik. Akibatnya, bunga langsung layu beberapa waktu setelah bunga mekar. Pemberian beberapa senyawa kimia, misalnya gibberelic acid(GA3), dapat merangsang terjadinya pemasakan benangsari yang serempak dengan pemasakan kepala putik atau sebaliknya, yang bertujuan untuk meningkatkan persentase keberhasilan persarian/pembuahan dan pada akhirnya akan meningkatkan pula persentase bunga menjadi bakal buah. Aplikasi GA3 konsentrasi sangat rendah (misalnya, kurang dari 200 ppm/bpj : bagian per juta) dapat dilakukan sebelum atau pada saat masa pembungaan berlangsung, diaplikasikan dengan cara penyemprotan bakal bunga maupun dengan cara pengocoran ke akar tanaman, akan sangat tergantung kepada jenis tanaman yang diperlakukan.Pada beberapa tanaman, kegagalan persarian bunga dan tentu saja tidak akan diikuti oleh pembentukan bakal buah juga bisa terjadi karena ketidak hadiran serangga penyerbuk (entomogami), sehingga relatif sulit bagi benang sari bunga untuk menyerbuki kepala putik. Peranan angin sebagai salah satu penyebab terjadinya persarian bunga (anemogami) juga minimal, sehingga perlu dilakukan penyerbukan buatan dengan bantuan tenaga manusia, contoh pada tanaman panili, beberapa varietas salak, serta varitas buah naga. Benangsari dari bunga yang mekar diambil menggunakan kuas dan benangsari yang terkumpul kemudian dikuaskan ke kepala putik saat kepala putik siap untuk dibuahi, sementara pada salak diambil bunga jantan yang matang dan dilekatkan sambil dioles-oleskan ke bunga betina agar terjadi persarian atau perkawinan. Dengan prosesartifisial ini diharapkan terjadi persarian bunga dan dari persarian tersebut tentu saja diharapkan muncul bakal buah yang akan berkembang menjadi buah sempurna. Tanpa persarian buatan, bunga akan mekar lalu kemudian layu dan rontok begitu saja.

Cara Agar Pohon Durian Berbuah di Luar Musim

Salah satu permasalahan dalam membuahkan durian di luar musim adalah waktu mekarnya bunga durian umumnya terjadi pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga yang membantu penyerbukan. Selain itu juga munculnya bunga durian tidak bisa serentak padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik sudah matang secara bersamaan. Untuk itu hal yang harus dilakukan adalah melakukan penyerbukan buatan. Tekniknya dengan cara menyapukan kuas halus pada bunga durian yang mekar pada malam hari.

Melakukan penjarangan buah durian

Proses berikutnya adalah menyeleksi pentil buah durian, terutama jika buahnya terlalu lebat atau terkena hama penyakit. Penyeleksian dilakukan setelah musim gugur bunga dan bakal buah berdiameter 5 cm. Pertahankan buah durian yang bentuknya baik dan bebas dari hama penyakit serta menyisakan 1-2 buah. jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm.

Cara merawat bunga durian agar tidak rontok
Karena kita hendak membuahkan di luar musim maka sangat rawan terjadi kerontokan bunga/bakal buah. Untuk itu setelah buah berumur kurang lebih 10 hari sejak terbentuknya disarankan untuk memberikan pupuk penguat bunga durian berupa pupuk makro NPK ditambah pupuk penguat buah seperti Power Nutrion.

Penanganan Gulma tanaman

Agar tanaman buah durian anda bisa menyerap nutrisi dengan sempurna, bersihkan area sekitar tanaman dari gulma/rumput yang mengganggu dengan cara mencabut atau memotong serta mencangkulinya.

Penyiraman pohon durian
Proses penyiraman tanaman bisa dilakukan di pagi/sore hari. Jika tidak bisa di dua saat maka dapat dilakukan pada sore hari agar meminimalkan terjadinya penguapan. Ketika tanaman sudah mulai berbunga dan berbuah, penyiraman harus dilakukan lebih intensif misalnya 1-2 kali sehari karena pada masa ini jumlah air yang dibutuhkan kurang lebih 100-300 liter per pohon. Usahakan jangan sampai air menggenang pada lahan kebun karena akan memicu penyakit busuk akar. Demikian juga pada saat setelah panen, pohon durian juga memerlukan banyak air untuk memulihkan diri dari keadaan stress sehabis berbuah. 

agar pohon durian berbuah lebat
pohon durian berbuah lebat


Hama dan Penyakit yang menyerang tanaman durian

1. Lalat buah
Lalat buah pada durian menyebabkan buah menjadi busuk berulat dan kemudian rontok.
Cara mengatasi:
- Pengendalian cara kultur teknis dengan menjaga kebersihan lingkungan yaitu mengumpulkan buah yang terserang, baik yang jatuh maupun yang masih di pohon durian kemudian dimusnahkan.
- Pengendalian dengan tanaman perangkap yaitu menanam selasih di sekeliling kebun.
- Pengasapan/membakar di sekeliling tanaman. Usahakan jangan sampai membakar seluruh bagian tanaman.
- Pengendalian mekanik menggunakan perangkap atraktan (metil eugenol. protein hidrolisa. atau selasih) dalam alat perangkap yang terbuat dari botol bekas air minum yang diberi lubang untuk masuknya lalat
buah.

2. Ulat penggerek batang
Ulat penggerek batang menyerang tanaman durian pada bagian batang. Tanda yang mudah dikenali adalah adanya tumpukan kotoran di bawah batang tanaman durian yang berwarna kemerahan. Pada kondisi yang ekstrim tanaman yang terserang ulat penggerek batang akan menjadi layu dan mati.
Cara mengatasi:
- Pengendalian cara mekanis dengan memotong 5 cm bagian lubang gerek batang tanaman yang terserang kemudian dimusnahkan.
- Menggunakan kawat yang dimasukkan ke dalam lubang dengan tujuan membunuh ulat.
- Pengendalian dengan cara kimiawi melalui penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif Tamaron 0,3 % dan Diazinon 0,5 % yang disemprotkan sesuai dosis.

3. Penyakit Busuk Akar
Tanaman buah yang terserang penyakit busuk akar ciri-cirinya adalah bercak nekrotik pada akar lateral. Saat akar dibelah pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat.
Cara mengatasi penyakit busuk akar
- Memusnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dibakar.

4. Penyakit Jamur Upas
Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Cara mengatasi jamur upas:
- Kurangi kelembaban suhu di sekitar tanaman. Potong bagian tanaman yang terserang penyakit jamur upas.

Masa panen buah durian

Waktu panen durian berbeda tergantung jenis varietas. Rata-rata sekitar 4 bulan setelah bunga mekar buah durian sudah bisa dipanen.  Waktu petik buah durian berdasar tanda-tanda fisik, diantaranya adalah:
- ujung duri coklat tua
- garis-garis di antara duri lebih jelas
- tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan
- ruas-ruas tangkai buah membesar
- baunya harum
- terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul.

Panen buah durian dilakukan dengan cara memetik atau memotong tangkai buah sejauh mungkin di atas buku-buku di pohon dengan pisau. Usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena akan mengurangi kualitas buah. Buah dipetik ketika tingkat kematangannya sekitar 80-85%.

Demikian artikel tentang cara membuat durian berbuah di luar musim. Jika ada hal-hal yang perlu dibagi jangan sungkan untuk menulis di kolom komentar di bawah postingan ini. Salam. Semoga sukses berkebun durian.

Cara Agar Pohon Durian Cepat Buah

Siapa yang tidak ingin melihat pohon duriannya berbuah lebat, sementara tanaman lain milik para tetangga justru adem ayem tak ada tanda-tanda berbuah karena memang belum musimnya? Ya, untuk membuat pohon durian agar cepat berbuah bahkan di luar musimnya jelas harus ada campur tangan manusia, dalam hal ini memberikan tambahan perlakuan dan nutrisi khusus untuk memacu pertumbuhan bunga dan pembuahan di luar kewajaran.
Pada postingan kali ini kita akan membahas tentang teknik memunculkan buah durian di luar musim. Sudah menjadi pengetahuan umum para petani jaman sekarang bahwa untuk merangsang pembuahan perlu menggunakan beberapa bahan aktif zat pengatur tumbuhan (ZPT) sebagai obat perangsang buah durian. Zat tersebut berperan aktif untuk mengubah alur pertumbuhan pada sel tanaman dengan cara menghambat pada waktu fase pertumbuhan vegetatif agar dapat berubah secepatnya muncul fase generatif (cepat berbunga dan berbuah).

Cara Merawat Pohon Durian agar Cepat Berbuah
Cara Menanam Pohon Durian pendek

Persiapan membuahkan Pohon durian di luar musim

Tanaman buah durian (king of fruits) yang ingin dibuahkan di luar musim harus memenuhi beberapa kriteria antara lain;
- Pohon sehat, bisa dilihat dari cabang pohon yang merata dan warna daun hijau tua mengkilap 
- Pohon durian sudah cukup umur atau sudah pernah berbunga.
- Pohon durian tidak dalam fase pertumbuhan tunas tanaman dan daun baru (pupus).
- Tidak sedang terserang hama atau penyakit.

Teknik membuahkan pohon durian di luar musim sudah dilakukan oleh nenek moyang kita jaman dulu dengan cara mekanis antara lain:
  1. Pengikatan: Mengikat erat pohon dengan kawat hingga transpor makanan hasil fotosintesa pembuluh floem terhambat.
  2. Pemangkasan: Memangkas daun, cabang dan ranting, hingga pohon gundul atau tersisa sedikit daun.
  3. Pengeratan : Mengerat pembuluh floem (kulit pohon) melingkar sepanjang lingkaran pohon sampai kelihatan pembulutl xylem (kayu pohon).
  4. Pelukaan: Melukai pembuluh floem dengan benda tajam. Bentuknya bisa dengan mengerok, mencacah, memaku atau mengiris kulit kayu.
  5. Stressing air: Menghentikan penyiraman tanaman hingga mencapai titik layu permanen, kemudian dengan tiba-tiba melakukan penggenangan perakaran dan pangkal batang hingga jenuh air dalam waktu tertentu.

Kelima cara merangsang pembuahan konvensional ini, pada prinsipnya adalah merubah perbandingan unsur carbon (C) dan nitrogen (N) dalam tanaman.
Dalam berbudidaya tanaman sekarang ini cara konvensional tersebut tidak dianjurkan, karena selain tidak bisa memberikan kepastian, juga 'menyiksa' tanaman baik secara fisik maupun fisiologis.

Sekarang, metode untuk membuahkan buah di luar musim yang bisa dipertanggungjawabkan dan paling banyak dilakukan adalah dengan menggunakan bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT) sebagai pupuk pohon durian.
Metode ini merubah fisiologis tanaman durian dengan cara menghambat fase pertumbuhan vegetatif dengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu, agar muncul fase generatif - atau munculnya bunga dan buah.
durian musang king
durian musang king

Obat perangsang buah durian

Bahan aktif ZPT yang umumnya digunakan untuk membuat durian berbuah di luar musim diantaranya adalah Natrium NAA, Auxin, dan Paklobutrazol.

Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid/Asam Naftali Asetat), adalah jenis zat pengatur tumbuh yang mempunyai kegunaan mendorong pembungaan secara serempak pada tanaman buah.
Cara penggunaannya dengan cara disemprotkan pada pangkal/cabang batang yang tempat kemunculan bunga dan ke seluruh bagian bawah daun terutama di bagian stomata daun. Sebaiknya penyemprotan dilakukan pada waktu pagi hari. Adapun pengencerannya kurang lebih 5-10 ppm atau silakan dibaca petunjuk pemakaian pada label kemasan.

Zat pengatur tumbuh jenis Auxindigunakan terutama untuk merangsang perpanjangan sel, pembentukan bunga dan buah, pertumbuhan akar pada stek batang, memperpanjang titik tumbuh serta mencegah gugur daun dan buah. Karena harganya yang mahal, auxin jarang diperdagangkan di toko-toko pertanian dan jarang pula dipilih oleh petani.

Paklobutrazol mempunyai nama lain di pasaran sebagai Goldstar, Patrol, dan Cultar. Zat pengatur tumbuh ini berfungsi menghentikan fase vegetatif dan memacu fase generatif. Umumnya diaplikasikan untuk memunculkan bunga/buah pada tanaman keras seperti durian, jambu air, mangga, apel, dan jeruk. Hati-hati dalam penggunaan paklobutrazol karena kalau diaplikasikan secara berlebihan dapat menyebabkan batang dan dahan tanaman menjadi getas (mudah patah), daun tanaman jadi keriting serta yang ekstrim justru dapat menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman.

Cara Menanam Sayur Sledri Dari Biji

Cara Menanam Sayur Sledri dari Biji

Alat:
1. ember
2. Alat Sepray
3. Tray ( nampan/baki)
4. Plastik Polybag (25x35)

Media semai:
Tanah halus+ kohe kambing halus 1:1
Cara semai:
1.Basahi Media secukupnya menggunakan alat sepray.
2. Tabur benih kemudian tutup deng media dg ketebalan 5mm.
3. Tutup plastik hitam.
4. Simpan ditempat teduh hindari sinar matahari.
5. Buka plastik tiap 2 hari sekali kemudian sepray air tipis2 sampai sprout ( pecah biji)
6. Kenalkan matahari setelah sprout 6 jam sehari pkl 6-12

#Nb sprout biasanya selama 7-10 hari. Siram pagi dan sore.

Media Tanam (Metan):
1. Tanah halus
2. Kohe kambing halus
3. Sekam bakar (sebak)
4. Kapur pertanian ( dolomit/kalsit)
5. Campur semua bahan siram air + EM4 1 ttp: 1 liter air.
6. Tutup karung atau plastik diamkan selama 24 jam.
Dosis:
T 10: K 10: S 10: KP 1

#nb Alat takaran bebas ( ember, baskom atau gelas)

Cara pindah tanam:
1. Masukan Media dalam polybag 1/2 saja.
2.Cabut benih berikut media setelah keluar min 4 daun.
3. siram pagi dan sore.
4. Kenalkan simat 6 jam sehari.
5. Tambah media setiap 2 minggu sekali sedikit2.

Usia Panen dari semai: -+ 3 bulan

#Nb PUPUK yg saya gunakan Cuma  Pupuk organik SUPERNASA
#pestisida bawang putih 3 siung 500ml air. Semprot 3 hari sekali pada sore hari pkl 5:30

Semoga bermanfaat