Saturday, 30 September 2017

ANTISIPASI SERANGAN GANODERMA DI LAHAN REPLANTING PERKEBUNAN KELAPA SAWIT


Oleh  : Eko Zulkifli SP, Msc
LATAR BELAKANG

Kebutuhan utama bagi pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif,adalah ketersedian unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, ketersedian air dan kondisi lingkungan sekitar yang mendukung tumbuh dan berkembangnya tanaman secara sehat dan pada akhirnya dapat memberikan hasil produksi yang terbaik. Keseluruhan faktor diatas saling berkaitan satu sama lain. Sebaliknya dampak kekurangan salah satu faktor akan berpengaruh  bagi tanaman  dan  berakibat jangka panjang bagi semua jenis tanaman, terutama bagi tanaman perkebunan.
Salah satu kegiatan terpenting dalam usaha dibidang Perkebunan Kelapa Sawit adalah kegiatanPengendalian Hama Penyakit. Pengendalian Hama Penyakit adalah mengendalikan pertumbuhan hama penyakit, yang dalam tulisan ini menitik beratkan terhadap penyakit yang disebabkan oleh jamur , terutama oleh jamur Ganoderma yang tumbuh di areal tanaman yang diusahakan. Sebagai seorang planters harus mengetahui dan paham mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat menjadi faktor penghambat kegiatan pengendalian hama penyakit  dan juga harus mengetahui dan paham terhadap-faktor faktor apa saja yang dapat mendukung keberhasilan kegiatan pengendalian hama penyakit, terutama yang disebabkan oleh jamur Ganoderma.
Kondisi lingkungan sekitar tanaman akan sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tanaman. Beberapa hasil laporan temuan di beberapa perkebunan kelapa sawit dan juga beberapa hasil penelitian menggambarkan tentang kondisi lingkungan yang menjadi pencetus munculnya berbagai penyakit di perkebunan, terutama di perkebunan kelapa sawit. Salah satu persoalan  utama yang kini tengah dihadapi oleh perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan di Malaysia adalah penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh jamur  Ganoderma boninense. Penyakit ini merupakan “mimpi buruk ”bagi kalangan praktisi perkebunan kelapa sawit,karena dapat menyebabkan kematian kelapa sawit dan dampak yang ditimbulkan adalah kerugian yang sangat besar, sebab  sulit dikendalikan  hal ini terkait dengan  sifat penularannya melalui tanah, angin dan serangga vektor.  
Ganoderma adalah cendawan patogenik tular tanah (soil borne) yang banyak ditemukan di hutan-hutan primer dan menyerang berbagai jenis tanaman hutan. Cendawan ini dapat bertahan di dalam tanah dalam jangka waktu yang lama. Sesungguhnya Ganoderma tergolong pada kelompok cendawan yang lemah. Serangan pada kelapa sawit menjadi dominan karena terjadi ketidakseimbangan agroekosistem di perkebunan kelapa sawit dan tidak adanya cendawan kompetitor dalam tanah, akibat menurunnya unsur hara organik dalam tanah dan aplikasi herbisida yang tidak bijaksana.
Pemahaman yang benar mengenai dampak serangan jamur Ganoderma  terhadap produksi kelapa sawit serta antisipasi untuk meminimalkan dampak tersebut sangatlah penting untuk diketahui, sehingga tujuan dari penulisan tema ini dapat memberikan pengetahuan serta sumbang pikiran kepada pembaca majalah sawit Indonesia, khususnya insan perkebunan kelapa sawit agar dapat meningkatkan hasil produksi secara kontiniu dan dapat meminimalkan dampak serangan jamur Ganoderma terhadap produksi kelapa sawit.
IDENTIFIKASI AWAL  SERANGAN GANODERMA
Indikasi gejala awal penyakit  yang diakibatkan oleh serangan jamur ganodermna sulit dideteksi karena gejala eksternal perkembangannya yang lambat , pada tanaman kelapa sawit  masa vegetatif  (TBM), gejala penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang dapat diamati dari luar adalah adanya daun yang menguning pada satu sisi, atau adanya bintik-bintik kuning dari daun yang lebih pendek, yang kemudian diikuti dengan nekrosis (Singh, 1991). Pada daun yang baru membuka nampak lebih pendek dibandingkan daun normal lalu mengalami klorosis dan bahkan mengalami nekrosis. Seiring waktu penyakit ini terus berkembang, warna daun tanaman kelapa sawit terlihat  pucat keseluruhan, pertumbuhan lambat dan daun tombak yang tersisa tidak membuka.
Gejala serupa juga terlihat pada fase tanaman menghasilkan (TM) , terdapat beberapa daun tombak tidak terbuka dan kanopi daun umumnya pucat. Daun yang terserang kemudian mati dimana nekrosis dimulai pada daun yang paling tua dan merambat meluas ke atas ke arah mahkota daun. Tanaman kemudian mati dimana daun kering terkulai pada ujung pelepah pada batang atau patah tulang di beberapa titik sepanjang malai, dan menggantung ke bawah seperti “rok wanita”. Umumnya apabila gejala pada daun terus diamati biasanya akan ditemukan bahwa setidaknya satu setengah bagian jaringan batang bawah telah mati diserang cendawan. Apabila tanaman belum menghasilkan terinfeksi, biasanya akan mengalami kematian dalam kurun waktu 6-24 bulan sejak munculnya gejala pertama, sedangkan pada tanaman kelapa sawit menghasilkan kematian terjadi antara 2-3 tahun kemudian setelah infeksi.
Pada awalnya, penyakit Ganoderma diduga menyerang tanaman menghasilkan saja dan secara ekonomi tidak merugikan, dengan kejadian penyakit masih biwah ambang toleransi yaitu<1%, akan tetapi, beberapa tahun terakhir ini penyakit Ganoderma telah menjadi satu masalah yang paling serius terutama pada satu atau lebih dari 2 generasi tanam. Pada Saat ini Ganoderma sudah bisa ditemukan hampir di semua kebun kelapa sawit di Indonesia walau kejadian penyakitnya bervariasi. Perkembangan cepat penyakit ini tidak hanya di lahan mineral tetapi juga di lahan gambut. Pada tanah yang miskin unsur hara di laporkan kejadian penyakit Ganoderma lebih besar.

Ragam Pengendalian Ganoderma
Pengendalian Ganoderma dilakukan dengan tiga tahap yaitu :
  1. Pengendalian secara internal,
  2. Pengendalian secara eksternal.
  3. Pengendalian terpadu.
Pengendalian internal
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu-ilmu terapan terutama di bidang rekayasa genetika telah dihasilkan beberapa hasil penelitian yang mampu mengatasi persoalan serangan jamur ganoderma. Beberapa produsen kecambah Kelapa sawit bahkan sudah meluncurkan beberapa varietas kecambah yang tahan terhadap serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur Ganoderma. Artinya titik fokusnya adalah pada internal tanamannya yang diharapkan adalah dihasilkan bibit kelapa sawit yang ditanam bebas dari inokulum Ganoderma dan  mampu menghadapi serang jamur ganoderma. 
Pengendalian eksternal
Menurut Dr.Darmono Tani Wiryono, Pakar Ganoderma Biotek Perkebunan, sesungguhnya yang “sakit” adalah lahan pertanaman sehingga meskipun bibit kelapa sawit yang ditanam bebas dari inokulum Ganoderma namun bila ditanam pada areal yang sudah terinfeksi Ganoderma dalam kualitas dan kuantitas yang tinggi maka tanaman tersebut akan terserang juga.Sanitasi tanaman terinfeksi dilakukan melalui pemusnahan inokulum dengan cara membongkar tanah memusnahkan tunggul-tunggul,  dan akar tanaman terinfeksi serta membakarnya. Melakukan chiping dengan ketebalan 10 cm pada saat replanting. Pembuatan parit isolasi untuk tanaman yang terinfeksi pada populasi infeksi masih rendah.
Bahan Tanaman Toleran, ada indikasi bahwa bahan tanaman varietas dura menunjukkan gejala yang lebih lambat daripada bahan tanaman varietas tenera.
Pengendalian terpadu
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan Prof. Meity S. Sinaga, Guru Besar Fitophatologist IPB, strategi pengendalian penyakit BPB Ganoderma yang paling baik adalah dengan melakukan pengendalian terpadu yang merupakan kombinasi dari pengendalian hayati, pembuatan parit isolasi tanaman terinfeksi, pemusnahan sumber inokulum. Adapun pengendalian hayati yang dimaksud adalah dengan menggunakan jamur yang tidak bersifat patogen bagi tanaman namun mampu melawan jamur patogen yang membahayakan tanaman. Saat ini beberapa produk untuk mengatasi jamur ganoderma dengan menggunakan pengendalian hayati masih sangat jarang, namun umumnya jamur yang digunakan untuk melawan jamur  ganoderma antara lain adalah Glicadium dan Tricorderma. Glicadium dapat menyebabkan kematian jamur patogen  dan kehancuran karena mengeluarkan sekresi atau zat antibiotic seperti gliovirin dan viridian yang bersifat fungistatik (mematikan) jamur. Gliovirin merupakan senyawa yang menghambat/mematikan pertumbuhan beberapa jamur dan bakteri, sedang viridin dapat menghambat/mematikan pertumbuhan jamur.

Rekomendasikam menggunakan  Natural GLIO untuk rincian produk silahkan Klikdisini!

Saturday, 23 September 2017

Prosedur Dan Tata Cara Pembuatan Kartu Tani


Sahabat Kebun- Pada kesempatan kali ini Sahabat kebun akan memberikan informasi apa saja sih syarat dan prosedur cara membuat Kartu Tani itu? Langsung saja, akan saya ulas disini.
Kartu Tani sendiri merupakan kartu identitas bagi para petani yang gunanya untuk menyalurkan jatah pupuk bersubsidi dan berbagai bantuan lain dari pemerintah LANGSUNG kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani.
Namun, Kartu Tani kini dikembangkan lebih luas, sehingga bisa sekaligus berfungsi sebagai kartu debit (ATM) yang diterbitkan oleh bank-bank Himbara (BRI, Mandiri, dan BNI).
Apa saja manfaat yang didapat bagi pemegang Kartu Tani? sebagai berikut:
  • Petani mendapatkan jatah pupuk bersubsidi,
  • Petani mendapat kepastian ketersediaan saprotan,
  • Kemudahan menjual hasil panen (Bulog, PTPN dll tanpa perantara),
  • Sebagai alat transaksi (transfer, pembelian, pembayaran dll),
  • Kartu identitas petani,
  • Kemudahan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR),
  • Pemegang Kartu Tani juga berhak mendapatkan asuransi jika gagal panen. Jumlah ganti rugi yang dibayarkan maksimal Rp 6 juta.
Keuntungan Memiliki Kartu Tani
Sistem Kartu Tani ini juga menghimpun data semua petani di Indonesia, untuk membentuk database petani.
Berikut Syarat dan Prosedur Cara Membuat Kartu Tani, sebagai berikut:

A. Pendataan dan Verifikasi Data

1. Persyaratan Mendapatkan Kartu Tani
  • Petani harus tergabung dalam Kelompok;
  • Petani mengumpulkan Foto Copy e-KTP dan Tanda Kepemilikan Tanah bukti setoran pajak tanah, bukti sewa, anggota LMDH (tanah hutan).
2. Pendataan dan Verifikasi Data RDKK
  • Petugas Penyuluh (PPL) melakukan pendataan dan Verifikasi data ke lapangan (NIK, Luas lahan, Komoditas dan jenis pupuk);
  • PPL mengupload/mengunggah data petani kedalam SINPI.
3. Upload Data RDKK
4. Upload Alokasi Pupuk Bersubsidi

B. Penerbitan Kartu Tani





Prosedur Cara Membuat Kartu Tani
Prosedur Cara Membuat Kartu Tani

1. Data yang dibutuhkan : e KTP dan KK
2. Petani hadir BRI Unit Desa atau tempat yang telah ditentukan
3. Menunjukkan KTP asli dan menyebutkan nama Ibu Kandung
4. Petugas melakukan pengecekan ke Server BRI
5. Proses pembuatan Buku Tabungan
6. Penyerahan Kartu Tani dan Buku Tabungan BRI oleh petugas BRI

C. Pembelian Pupuk Bersubsidi Menggunakan Kartu tani

  1. Petani membawa Kartu Tani datang ke kios yang dirujuk,
  2. Kartu Tani digesek pada mesin EDC di kios pengecer pupuk bersubsidi,
  3. Masukkan nomor PIN,
  4. Mesin ECD menampilkan informasi data alokasi pupuk dan data petani,
  5. Lakukan pembelian pupuk sesuai kebutuhan,
  6. Cek kembali alokasi sisa kuota pupuk,
  7. Pengecer menyerahkan pupuk ke petani,
  8. Transaksi selesai, petani membawa pupuk pulang.

D. Penjualan Hasil Panen

  1. Petani membawa Kartu Tani datang ke off Taker (Bulog) untuk menjual hasil panen,
  2. Off Taker menimbang hasil panen,
  3. Hasil panen diinput dan muncul nilai pembayaran di server SINPI,
  4. SINPI mengirimkan laporan melalui sms ke HP Petani,
  5. Di HP Petani ada laporan jumlah panen dan nilai jualnya (rupiah),
  6. Nilai jual (Rupiah) masuk ke rekening petani, dapat cek di rekening petani melalui ATM.
NB: Bank yang ditunjung dalam pembuatan kartu tani adalah BRI, BNI dan Bank Mandiri
Petani Sejahtera dengan Kartu Tani
Demikian informasi mengenai bagaimana Syarat dan Prosedur Cara Membuat Kartu Tani. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi sobat tani sekalian, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Semoga bermanfaat..

Saturday, 16 September 2017

CARA MENGOBATI TANAMAN CABAI/CABE KERITING



Cara Atasi Cabai/Cabe Keriting 



Penyakit keriting daun pada tanaman cabai telah menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi petani, karena tanaman cabai yang terserang virus akan merusak klorofil daun dan berakibat pada terganggunya pertumbuhan dan menurunnya produksi bahkan tanaman akan mati secara perlahan. Apalagi dengan pemakaian Pupuk Organik Nasadan Pestisida Organik Nasa yang sudah banyak para petani cabe membuktikan bahwa mampu menahan atau mengendalikan penyebaran hama thrips pada tanaman cabe.

Hama Thrips Yaitu:

  • kutu / serangga berwarna putih,
  • panjang tubuh lebih kurang 1 mm,
  • serangga ini tergolong kecil namun dapat dilihat dengan mata telanjang,
  • hama ini pemangsa segala jenis tanaman.
Penyebabnya adalah kutu menyerang tanaman muda secara bergerombol, daun yang terserang akan mengerut dan melingkar, cairan manis yang dikeluarkan kutut membuat semut dan embun jelaga berdatangan. Embun jelaga warna hitam sering menandakan serangan kutu thrips sedeng berlangsung.

Gejala Serangan Hama Thrips/Kutu Putih:

  • Adanya strip-strips pada daun dan berwarna keperakan seperti noda akibat dimakan kutu thrips, kemudian warna tersebut berubah menjadi coklat muda,
  • Adanya kutu thrips pada bagian bawah daun dan mudah terlihat disaat pagi hari atau sebelum terik hari, kutu thrips pada saat terik hari akan sembunyi disela-sela daun sehingga kurang terlihat.
Hama kutu thrips merupakan sebagai carrier atau pembawa virus yang menyebabkan penyakit keriting daun pada tanaman cabai, apabila tanaman telah terserang virus yang dibawa oleh kutu thrips maka penanggulangan akan sulit karena tidak ada obat kimia yang dapat mengatasi, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencabut batang dan dimusnahkan dengan cara dibakar.

Gejala Serangan Virus Yang Dibawa Kutu Thrips:

  • Bercak kuning di atas permukaan daun, perlahan meluas hingga seluruh permukaan daun menguning,
  • Bentuk daun menjadi lebih kecil dari ukuran normal,
  • Daun melengkung dan kaku,
  • Daun terlihat keriting,
  • Setelah kuning daun sebagian besar rontok,
  • Di bawah permukaan daun terdapat hama/kutu berwarna putih,
  • Daun tanaman cabai menguning, keriting dan kerdil akibat penyakit keriting daun.

Pengendalian Secara Kultur Teknis:

  • Dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman atau tidak menanam cabai secara bertahap sepanjang musim.

Pengendalian Dan Pencegahan Menggunakan Produk Nasa:

  • Penggunakan Produk Nasa yang berupa Natural Glio yang telah difermentasikan dengan pupuk kandang dari sebelum tanam,
  • Olah tanah yang baik dari tanaman sebelum tanam dengan menggunakan Produk Organik Nasa + pupuk kimia yang biasa di pakai sampai tanaman selesai panen,
  • Adapun Pupuk Organik Nasayang di pakai adalah POC NASA +SUPER NASA + HORMONIK,
  • Pemakaian Produk Nasa yang berupa Power Nutrition setelah panen cabai kedua,
  • Penyemprotan Pestisida organik Nasa yang berupa Pestona,Pentana dan pelekat perata pembasah  Aero-810 dari awal tanam sampai panen, dengan interval 5 – 7 hari sekali.
Semoga informasi yang kami persembahkan ini bisa mengatasi segala penyakit untuk budidaya tanaman cabe anda dan sukses selalu untuk Anda.

NATURA GLIO MENGATASI DAN MENGOBATI PENYAKIT LAYU JAMUR PADA TANAMAN CABE TOMAT DAN MELON

NATURAL GLIO
OBAT HAMA LAYU PADA TANAMAN CABE, MELON, TIMUN, TOMAT DLL.



1. Layu karna "bakteri Pseudomonas sp."


Ciri-ciri mulai layu pada pucuk daun layu siang dan malam. Dan jika akar dicelupkan ke air akan terlihat berlendir ,seperti mengeluarkan asap dalam air dan sedikit bau. Semakin banyak air bakteri semakin berkembang biak.

Pencegahan dan penanggulangan layu pada tanaman cabe. Obati semprot
Bakterisida bahan aktif / anti biotik "
Gliocladium virens

2. Layu karna "jamur fusarium sp."

Ciri2 layu keseluruhan kemudian layu siang hari dan malam segar kembali.

Pencegahan dan penanggulangan. Pakai fungisida bahan aktif  Glioclaum virens sp. ( cendawan/Jamur baik)

MANFAAT NATURAL GLIO:
1). PENYAKIT LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT.
2). PENYAKIT LAYU PADA TANAMAN CABAI.
3). BUSUK BUAH PADA TANAMAN CABAI.
4). PENYAKIT LAYU(NGOLER) PADA TANAMAN BAWANG.
5). PENYAKIT BUSUK BATANG PADA TANAMAN PANILI.
6). JAMUR UPAS PADA TANAMAN KOPI.
7). JAMUR GANODERMA PADA TANAMAN SAWIT DAN KARET.
8). PENYAKIT BUSUK BUAH PADA TANAMAN KAKAO/COKLAT.
9). JAMUR AKAR PUTIH(JAP) PADA TANAMAN KARET.

Informasi : sms/wa 087855246999
#ObatCabeLayu
Semoga bermanfaat.

JAFTAR ISTILAH SINGKATAN DALAM HIDROPONIK


DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN DALAM HIDROPONIK

Untuk menyamakan persepsi dan arti istilah2 dalam pembahasan hidroponik ada baiknya anda memahami hal2 di bawah ini.

SEMOGA BERMANFAAT!

#daftaristilahhidroponik

AB mix=Nutrisi hidroponik yg terdiri dari formula A dan B. Dijual dalam bentuk bubuk maupun pekatan cair. Dikemas terpisah antara yg A dan yang B saat masih berbentuk bubuk maupun cairan pekatan/biang dan baru boleh dicampurkan saat diaplikasikan ke akar tanaman bersama air dalam jumlah besar dengan prosentase kepekatan tertentu.

Aerator=pompa pembuat gelembung udara di dalam air. Biasa digunakan utk aquarium.

Air stone='batu' berpori halus di ujung selang aerator utk menghasilkan gelembung halus

BER=Blossom End Rot
Buah yg busuk di bagian bawahnya krn kurang nutrisi, khususnya Kalsium (Ca). Paling sering menyerang buah tomat. BER bisa terjadi bukan melulu krn ppm nutrisi terlalu rendah tapi juga bisa krn suhu larutan nutrisi terlalu tinggi sehingga akar kurang maksimal menyerap larutan nutrisi. Jadi walau ppm nya sdh ideal, kl suhunya terlalu tinggi tetap bisa terjadi gejala BER.

Cocopeat=serbuk dari sabut kelapa kering, dalam hidroponik digunakan sebagai media tanam pengganti tanah

DB=Dutch Bucket, salah satu sistem dlm hidroponik yg cocok utk tanaman berbuah

DFT=Deep Flow Technique, salah satu sistem dlm hidroponik dg metoda aliran yg dalam yg merupakan inovasi dari sistem NFT, menggunakan gully khusus utk hidroponik, pipa pvc/pralon, talang dsb

Drip System= sistem tetes, salah satu sistem dlm hidroponik dg metoda meneteskan larutan nutrisi ke media tanam di sekitar akar tanaman menggunakan selang khusus

DWC=Deep Water Culture, adalah sistem dlm hidroponik yg menggunakan prinsip penggenangan yg dalam, sistem rakit apung adalah satu contohnya.

EC=Electrical Conductivity, daya hantar listrik. Dalam hidroponik dipakai sbg salah satu cara menentukan porsi pemberian nutrisi cair kepada akar tanaman sesuai dengan jenis dan usia tanaman. Satuan yg digunakan adalah mS/cm atau mili Siemen per cm. Namun dalam pemakaiannya biasa disebutkan tanpa menyebut satuannya. Mis 1 ec saja atau 2 ec saja. Makin tinggi angka ec suatu larutan artinya makin pekat larutan tsb.

Etiolasi=gejala anomali pertumbuhan semaian dan tanaman dewasa yg meninggi tapi kurus akibat kurang sinar matahari. Semaian atau tanaman seperti ini sebaiknya tdk dilanjutkan pertumbuhannya karena tidak akan menghasilkan panen yang bagus.

Fertigasi=fertilizer irigasi (irrigation), suatu metoda pemberian pupuk cair kepada tanaman melalui instalasi pengairan dlm bentuk tetes. Biasanya menggunakan sistem drip atau tetes

Flanel=sejenis bahan kain sintetis yg biasa digunakan sebagai sumbu dalam hidroponik sistem sumbu/wick system

GH=green house, bangunan beratap transparan (plastik gelombang atau plastik UV) dan berdinding jaring halus (insect net/insect screen) utk melindungi tanaman dari curah hujan dan serangan hama

GL=Growing Lite/Light, lampu yang didisain khusus agar spektrum warna cahayanya bisa menirukan sinar matahari. Banyak digunakan di negara2 yg minim sinar mataharinya atau dipakai utk bercocok tanam di dalam ruangan yg tidak terjangkau sinar matahari maupun pengganti sinar matahari saat mendung. Teknologi lampu yg digunakan juga bermacam-macam mulai dari lampu pijar, fluorescent maupun LED

Gully=wadah tanam dalam pertanian hidroponik berbentuk pipa atau seperti pipa dengan bentuk penampang bundar, segi empat atau trapesium. Biasanya dipakai dalam sistem NFT atau DFT.

HSS=Hari Setelah Semai, satuan usia tanaman (dalam hari) yg dihitung sejak benih disemai (biji ditanam)

HST=Hari Setelah Tanam, satuan usia tanaman (dalam hari) yang dihitung sejak bibit dipindah dari persemaian ke suatu sistem atau tempat menanam lanjutan hingga panen.

Holesaw=gergaji berbentuk lingkaran, dipakai bersama mesin bor utk membuat lubang pada permukaan yg cukup keras seperti pralon, kayu dsb.

Insect Net/ Insect Screen=jaring halus yg digunakan utk mencegah masuknya hama ke dalam green house

Jeda Tanam=istirahat menanam atau tdk menanam utk sementara waktu, dilakukan utk berbagai tujuan mis utk memutus siklus hidup perkembangbiakan hama atau mengistirahatkan tanah agar kembali subur sebelum ditanami kembali.

Kotiledon=daun semu, keping biji yg bermetamorfosis menjadi daun sulung (pertama kali muncul)

Kutilang=KUrus, TInggi, LANGsing, istilah yg artinya sama dengan Etiolasi:gejala anomali pertumbuhan semaian dan tanaman dewasa yg meninggi tapi kurus akibat kurang sinar matahari. Tanaman yg mengalami hal ini tdk akan menghasilkan panen yg baik.

Leafminer=hama penambang/penggorok daun, merupakan larva sejenis lalat yg menetas dan memakan daun dari dalam. Jejaknya terlihat di permukaan daun berupa guratan putih seperti sungai yg berkelok-kelok.

Metan=MEdia TANam, media atau bahan yg digunakan utk menanam, mis:tanah, sekam, hydroton dsb. Dalam hidropknik metan yg digunakan adalah non tanah.

Netpot=pot yg memiliki lubang pada dasar dan dindingnya yg khusus diciptakan utk menanam dalam berhidroponik

NFT=Nutrient Film Technique
Salah satu sistem dalam hidroponik yg menggunakan metoda aliran tipis pada gully atau pipa.

Paranet=jaring plastik yg digunakan utk mengurangi intensitas sinar matahari terhadap tanaman. Tersedia dalam berbagai ukuran lebar dan kerapatan jalinan/ anyamannya. Di pasaran dijual dalam berbagai versi kerapatan yg dinyatakan dalam %, mis: 20%, 40%, 60% sd 90%. Semakin besar angka dalam % berarti semakin besar sinar matahari yg ditolak/dihalangi.

Pesnab=Pestisida Nabati, pestisida yg dibuat dari bahan2 alami spt daun2an, buah2an atau bahan alami lainnya

Petrogenol= cairan kimia yg dipakai utk memancing datangnya lalat buah masuk ke dalam jebakan.

pH (ditulis p kecil dan H besar)= potensial Hydrogen, tingkat atau derajad keasaman suatu cairan/larutan. Skala nya dari 0-14. Skala 0 sd di bawah 7 disebut asam, sedangkan di atas 7 sd 14 disebut basa. Skala 7 disebut netral (tidak asam dan tidak basa)

Plastik UV=lembaran plastik transparan yg biasa digunakan utk atap bangunan green house utk melindungi tanaman dari curah hujan dan paparan sinar ultra violet yg berlebihan. Tersedia dalam berbagai ukuran lebar, ketebalan dan kemampuannya menolak radiasi sinar ultra violet (dinyatakan dalam %). Di Idonesia yg banyak dijual adalah yg 6%, 8% dan 12%. Angka yg ditunjukkan dalam % menjelaskan seberapa besar kemampuannya menolak sinar UV. Semakin besar angka dalam % tsb berarti semakin banyak sinar UV yg ditahan/ditolak.

Pompa sirkulasi=pompa yg berfungsi mendorong larutan nutrisi dari tandon ke seluruh akar tanaman dalam suatu sistem. Pompa yg digunakan adalah pompa rendam yg biasa dipakai utk kolam ikan atau aquarium

PPM=Part Per Million, satuan pengukuran kepekatan larutan. Terjemahan bebasnya: bagian per sejuta. 1 ppm bisa diartikan= 1 bagian per sejuta bagian. Alat ukurnya bernama TDS meter. Dalam hidroponik metoda pengukuran ini merupakan salah satu cara yg dipakai utk menentukan porsi pemberian nutrisi cair sesuai dengan jenis dan usia tanaman.

RA=Rakit Apung, salah satu sistem dari hidroponik yg menggunakan bidang tanam berbentuk seperti rakit yg diapungkan dalam genangan larutan nutrisi

RW=Rock Wool, salah satu media semai yg paling banyak dipakai dalam hidroponik, terbuat dari batuan yg dilelehkan dalam suhu sangat tinggi.

Sebak=SEkam BAKar, sekam atau kulit padi yg sdh disterilkan dengan cara dipanggang yg digunakan sebagai media tanam

Sebakco=SEkam BAKar COcopeat, campuran media tanam sekam bakar dan cocopeat (serbuk dari sabut kelapa) dg perbandingan tertentu yg digunakan sebagai media tanam

Simat=SInar MATahari

Semaian=cikal bakal tanaman usia muda (hitungan hari)

Sprout=berkecambah: proses pecahnya biji menjadi cikal bakal tanaman

Tandon= bak penampungan larutan nutrisi dimana pompa sirkulasi berada utk mensirkulasi larutan nutrisi ke dalam sistem hidroponik

Tunas Air=tunas pada pohon tomat yg muncul di antara batang utama dan cabang daun. Utk memaksimalkan pembuahan biasanya tunas ini dibuang seluruhnya atau dikontrol jumlahnya/ dikurangi. Tergantung jenis/ varietasnya.

UV=Ultra Violet, salah satu spektrum warna di atas/melebihi warna violet (ungu) yg tdk kasat mata manusia.

Wick System=Sistem sumbu, salah satu sistem dalam hidroponik yg menggunakan sumbu (biasanya kain flanel) sebagai penghantar larutan nutrisi ke akar tanaman